Senin, 02 Maret 2009

mUsLiMaH!!!!!




jIlbAbKu hArI iNI!!!!

Sekali lagi kupandangi penampilanku yang baru, perasaan senang, bangga, sesal muncul satu persatu dilubuk hati ini. Entahlah…semua tampak lebih sempurna. Memang, jilbab bukanlah hal baru dalam hidupku, tapi kenyataan hari ini telah membuka mataku bahwa inilah sebenarnya busana muslimah sejati. Jilbab yang lebar menutup dada, baju longgar hingga paduan rok yang longgar pula mampu menjadikan seorang mahluk yang bernama perempuan lebih bermartabat dan menawan tanpa harus pamer kemolekan tubuhnya. Sekali lagi aku kagum dengan diriku, “kenapa ngga’ dari dulu-dulu ya kamu kayak gini?” pertanyaan itu kulontarkan pada bayanganku dicermin. Dengan tekat yang bulat dan niat yang kuat seolah aku ingin mengatakan pada semua, bahwa mulai hari ini aku ingin menjadi muslimah yang senantiasa menjaga dirinya.

Hari ini teman-teman mengadakan acara makan bersama, akupun hadir dalam acara itu, karena aku adalah bagian dari gank mereka. Meski diantara kami hanya aku dan seorang temenku yang menggunakan jilbab. Namun jilbab itu tak ubahnya hanya kain penutup kepala bukan penutup aurat. Layaknya remaja muslim kebanyakan yang suka mengikuti tren jilbab terbaru.

Kenangan semasa disekolah menengah memang sulit untuk dilupakan. Begitu indah. Tapi bagiku itu tidak berlangsung lama karna jika aku terkenang masa itu hanya membuat aku merasa tersudut sebagai muslimah remaja yang sekolah di madrasah, namun tak mengerti apa makna dari jilbab itu sendiri. Malu rasanya mengenang masa-masa itu, dimana aku dan teman-teman pria bebas bermain bersama tanpa ada batas. Padahal kami sudah baligh dan sudah sepatutnya menjaga diri dari melakukan hal-hal yang sia-sia.

Tidak hanya itu, setelah aku lulus madrasah. Serta merta kedua orang tuaku berniat memasukkan aku kepesantren. Tidak lain hanyalah mereka ingin agar aku tidak bergaul bebas dan dapat menambah pengetahuanku tentang agama islam. Agama yang sudah kuanut dari kecil. Tapi lagi-lagi aku masih suka bergaul dengan teman-teman pria di banding bergaul dengan teman-teman wanita disaat-saat liburan pesantren. Lagi-lagi aku masih suka memasang jilbab dengan melilitkannya di leherku. Namun meskipun begitu aku telah istiqomah dalam memakai jilbab.

Alhamdulillah. Allah telah memberikanku teman hidup (suami) yang selalu mengingatkan aku untuk memakai jilbab yang benar-benar menutup aurat. Sejak itulah aku mulai sadar akan fungsi jilbab yang sebenarnya, yakni penutup aurat bukan sekedar penutup kepala. Kini aku sering membuka kembali buku-buku atau apapun yang berkaitan dengan indahnya menjalani kehidupan yang islami.

Saat inilah aku dapat merasakan ternyata menggunakan pakaian yang sesuai syariat itu sangat nyaman dan menyenangkan, bahkan sangat risih ketika melihat gadis-gadis remaja yang memakai jilbab tapi pakaian mereka ketat dan mengundang syahwat. Wahai teman-teman muslimah mari kita senantiasa menjadikan jilbab sebagai penutup diri sekaligus penutup hati untuk menuju keridloan Illahi Robbi.

Minggu, 01 Maret 2009

"Ketika Cinta Berbuah Surga"

1. Masuk Surga dan Masuk Neraka karena Seekor Lalat

Imam Thariq bin Syihab pernah berkata dalam majelis pengajiannya,"Ada orang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada pula yang masuk neraka karena seekor lalat."

2. Pahala takut kepada Allah
Hikmah yang dapat diambil dari kisah tadi adalah, sekecil apapun keimanan dalam dada seseorang (yaitu keyakinan akan adanya Allah, hisab dan keadilan Allah) dapat mendatangkan ampunan dan rahmat Allah Swt. Bagaiman jika rasa takut kepada Allah itu dihadirkan setiap saat dengan disertai amal shalih? Tentu, pahala yang disediakan Allah, akan lebih besar dan agung.

3. Kalimat pengusir Maksiat
"Allahu ma'i.. Allahu naadhiri... Allahu syaahidi!" (artinya, Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikan aku!)

4. Gadis Cerdas, Gadis Impian
..... Mendengar itu, sang Pemuda bertanya"Saya yakin itu bukan lahir dari pikiranmu sendiri dan bukan perkataanmu, demi Allah, katakanlah padaku siapa yang mengatakannya?".Yang mengatakan hal itu adalah putriku," Jawab lelaki itu. Spontan pemuda itu berkata,"Apakah kamu mau menikahkan aku dengan putrimu?". "Ya"

5. Karena dendam pada Serigala
.... Baginda nabi sangat halus hatinya, sangat pengasih, dan penyayang. bahkan terhadap binatang pun, beliau sangat sayang.

6. Tiga lelaki berjiwa Malaikat
"sekarang kau tau, istriku... bahwa menginfakkan harta di jalan Allah adalah bisnis yang pasti keuntungannya dan tidak akan rugi selamanya"

7. Jujur itu Surga
Dia semakin sadar bahwa dengan meninggalkan rezeki yang haram, Allah menggantinya dengan rezeki yang halal, dan jauh lebih banyak. Amin semakin yakn akan ajaran Rasulullah bahwa kejujuran adalah pintu menuju surga; surga di dunia dan di akhirat.

8. Ketika Cinta berbuah Surga
“Apa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga?” tanyanya dengan nada penasaran.
“Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tetapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keihklasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasanl; karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk surga”

9. Kayu Ajaib
Dia membaca surat itu dengan seksama. Dia terharu dan takjub. Seketika, dia menangis dan bersujud kepada Allah. Dia merasa, betapa maha kuasanya Allah. Allah tidak pernah mengecewakan hambaNYA yang bertawakal dan percaya sepenuh hati kepadaNYA.

10. Tongkat sang Pengkhianat
Orang-orang yang menghadiri persidangan itu terkagum-kagum oleh kecerdesan dan keadilan hakim yang telah mampu membuka rahasia yang tersimpan dalam tongkat orang tua yang berkhianat itu.

11. Malaikat dan Tiga Lelaki Cacat
“…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kamu akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya azabku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]:7)

12. Sang Dermawan
Dengan hati bergetar Mahmud berkata,”Sungguh menakjubkan apa yang aku alami hari ini. Aku kehilangan selera makan sejak pagi. Aku juga tidak bisa tidur. Aku disergap rasa cemas yang tidak kuketahui sebabnya. Tiba-tiba di tengah teriknya panas matahari, aku ingin pergi dengan menunggang kuda. Ternyata, ini semua telah diatur Allah SWT, hingga aku bisa bertemu dan mendengarkan deritamu.”

13. Ulama Penakluk Singa
“Aku tidak apa-apa, aku hanya membaca firman Allah.’Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami.” (QS Ath Thuur [53]:48)

14. Lelaki Sejati
“Sekarang tiba giliran kami, wahai Amirul Mukminin, kami bersaksi dihadapanmu bahwa pemuda ini telah kami maafkan, dan kami tidak meminta apa pun darinya! Tidak ada yang lebih utama dari memberi maaf dikala mampu. Ini kami lakukan agar orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi orang berjiwa besar, yang mau memaafkan saudaranya di kalangan umat Muhammad SAW.

15. Dimana Allah?
“Lalu dimana Allah? Pemilik kambing ini memang tidak akan tahu dan bisa dibohongi, tetapi ada Dzat yang Mahatahu, yang pasti melihat dan mengetahui apa yang kita lakukan. Apa kau kira Allah tidak ada?” jawab Penggembala itu mantap.

16. Pemuda Penakluk Syahwat
Seketika itu, Umar berkata,”Segala puji bagi Allah yang menjadikan orang yang mirip dengan Nabi Yusuf ditengah-tengah kita.”

17. Raja, Pengemis dan Hakim
Kabar itu sampai ke telinga sang raja di ibu kota Kurdi. Sang raja merasa gembira karena memiliki hakim yang adil dan bijaksana, serta dipercaya oleh manusia.

18. Malu kepada Allah
Abu Muslim menjawab,”Na’udzubillah, aku berlindung kepada Allah, kalau sampi aku melakukan hal itu. Aku sangat malu kepada Allah. Kalau sampai minta bantuan kepada makhluk ciptaan allah, padahal Allah Maha Pemurah. Aku tidak mungkin meminta bantuan kepada selain Allah."

19. Si Kaslan dan Kakek Tua
Kaslan adalah seorang lelaki pemalas. Dia tidak suka bekerja. Kerjanya hanya melamun dan tidur. Dia hidup bersama istri dan anak-anaknya yang masih kecil dalam kemiskinan dan kemelaratan.

20. Manusia paling Pemurah
Orang-orang mengatakan,”Tiga orang itu semuanya sangat pemurah, tetapi Arabah adalah yang paling pemurah dan dermawan. Dia memberikan semua harta yang dimilikinya. Padahal dia sangat memerlukannya, yaitu budak yang menuntun jalannya.
21. Membela Tamu
“Wahai Amirul Mukminin, aku kirim kepadamu Yazid, dan keponakanmu. Sebenarnya, aku ingin jadi orang ketiga yang ikut dalam rantai itu. Jika Amirul Mukminin tetap hendak membunuh Yazid, maka demi Allah, aku minta engkau memulainya dengan membunuh Ayyub terlebih dahulu. Bunuhlah keponakanmy itu sebelum Yzid. Setelah itu, bunuhlah Yazid. Jika kau mau, yang ketiga, bunuhlah aku. Wassalam.”

22. Suara dari Langit
“Setelah aku menjual hasil kebunku dan mendapatkan uang. Uang itu sepertiganya aku sedekahkan kepada fakir miskin. Aku dan keluargaku makan sepertiga, yang sepertiga untuk biaya perawatan kebun.”

23. Khalid dan Komandan Romawi yang Syahid
Pagi harinya, pertempuran kembali berkecamuk sengit. Pasukan Romawi mendesak kaum Muslimin. Khalid menunggang kudanya dan memacunya ke tengah medan pertempuran seperti anak panah. Kali ini dia tidak sendirian. Dia diikuti Jurjah dibelakangnya.

24. Rahasia Tiga Pertanyaan
Al-Isra’[17] ayat 85 “Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan aku tidak diberi ilmu kecuali sedikit.”

25. Karena Mimpi Melihat Neraka
“Nabi mengatakan bahwa kau adalah sebaik-baik lelak jika kau mau shalat malam. Dalam mimpimu itu, malaikat yang terakhir kau temui mengatakan bahwa kau belum terjaga dari api neraka. Itu karena kau tidak melakukan shalat tahajud. Jika kau ingin terselamatkan dari api neraka, dirikanlah salat tahajud setiap malam. Jangan kau sia-siakan waktu sepeeertiga malam; waktu di mana Allah Swt memanggil-manggil hamba-NYA; waktu ketika Allah mendengar doa hamba-NYA.

26. Keutamaan Sedekah
Dia sadar bahwa yang paling penting dalam ibadah adalah niat karena Allah. Bukan sekedar mengikuti perkataan orang banyak. Hanya Allah-lah yang berhak menilai, diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang.

27. Nuaim dan Anak Unta
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya.”

28. Khalifah dan Gubernur Miskin
khalifah Umar memberi titah pada mereka,”Tulislah nama-nama orang miskin di daerah kalian untuk aku beri bantuan dari harta baitul mal!”
Mereka pun segera menulis nama-nama orang fakir dan miskin. Dalam dafta itu tertera juga nama Said bin Amr; Gubernur Homs.

29. Orang Terakhir Masuk Surga
“Ya Allah, masukkanlah kami, umat Nabimu Muhammad saw, kedalam surgamu, dan selamatkan kamu dari api neraka” (QS Ath Thuur [52]:48)

Senin, 22 Desember 2008

12 cara untuk menjadi seorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi


Seorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi akan terlihat dalam kehidupan sehari-harinya baik itu dalam bekerja, beribadah ataupun aktivitas lainnya. Waktu 24 jam sehari untuk seorang Muslim adalah waktu untuk mempraktekkan disiplin diri dalam tiap kegiatannya. Seorang Muslim yang baik adalah seorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi.

Dibawah ini adalah 12 cara untuk menjadi seorang Muslim dengan tingkat disiplin diri yang tinggi:

1. Selalu menyembah Allah SWT, berkomunikasi dengan-Nya dan serahkan diri kepada Allah SWT. Hal itu bisa dilakukan dengan menjaga ibadah kita kepada-Nya dan membersihkan hati dari meyakini kepada apa yang selain Allah SWT.

2. Biasakan membaca Al-Qur'an, baca arti dan pahami makna yang terkandung didalamnya.

3. Membaca buku-buku relijius yang menjelaskan bagaimana caranya memperbaiki dan membersihkan hati.

4. Menghadiri program-program yang mendidik seperti kelas pelajaran dan perkuliahan..

5. Gunakan waktu anda dengan perbuatan yang baik yang akan memberikan manfaat baik untuk dunia dan akhirat anda.

6. Tidak terlalu 'bermanja-manja' dengan perbuatan yang dilarang oleh ajaran Islam dan tidak berpikir terlalu banyak tentang hal yang dilarang tersebut.

7. Berteman dan berkumpul dengan orang-orang shalih yang dapat membantu kita menjadi seseorang yang lebih baik. Mereka yang hidup sendiri akan kehilangan makna persaudaraan seperti berbuat baik dan menjadi lebih sabar.

8. Mencoba untuk melaksanakan apa yang kita pelajari dan mempraktekkannya.

9. Introspeksi diri.

10. Percaya pada diri sendiri – sambil berserah diri kepada Allah – karena seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri maka ia tidak dapat berbuat.

11. Meremehkan diri sendiri karena merasa tidak melakukan sesuatu yang cukup karena takdir Allah SWT. Manusia harus tetap beusaha dengan giat dan sementara itu juga tetap berpikir bahwa usahanya saja tidak akan cukup selain semuanya atas izin Allah SWT.

12. Mempraktekkan penyendirian yang sesuai dengan syariah Islam. Kita tidak perlu untuk selalu bercampur dengan orang banyak bahkan kita perlu memberikan waktu untuk menyendiri untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana diajarkan oleh syariah Islam.

Jilbab Busana Seorang Muslimah




Jilbab. Akhir-akhir ini kata tersebut semakin marak terdengar di telinga kita seiring dengan semakin semaraknya saudara-saudara kita para muslimah memakainya dalam kehidupannya sehari-hari. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan jilbab itu ? Apa pula dasar hukumnya dan mengapa Islam mewajibkan kaum hawa untuk mengenakannya di dalam kesehariannya ?

1. Pengertian Jilbab

Islam sebagai agama yang bersifat universal dalam arti mempunyai aturan-aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dimana di dalamnya terdapat aturan/hukum-hukum yang mengatur masalah pakaian baik itu bagi laki-laki maupun bagi perempuan, yang pada intinya pakaian itu baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan digunakan sebagai penutup aurat sebagaimana disebutkan di dalam Al Qur'an. Firman Allah :

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al A'raaf (7) : 26-27)

Sehingga yang menjadi permasalahan sekarang adalah manakah batas-batas aurat itu ? Untuk aurat laki-laki sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Ahmad, dan Hakim adalah dari pusar sampai dengan lutut. Bagian itulah yang bagi laki-laki harus ditutup sedangkan bagian yang lainnya boleh ditampakkan.

"Dari Muhammad bin Jahsy berkata : Rasulullah lewat di depan Ma'mar kedua pahanya terbuka, maka sabdanya : Hai Ma'mar ! Tutuplah kedua pahamu karena paha itu aurat" (HR. Bukhari, Ahmad, Hakim)

Lalu dimanakah aurat wanita itu ? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dikatakan bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangannya.

"Hai Asmaa' ! Sesungguhnya seorang perempuan apabila telah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya melainkan ini dan ini (Rasulullah berkata sambil menunjuk muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangannya)" (HR. Abu Dawud dari Aisyah r.a)

Di dalam Al Qur'an Allah berfirman yang artinya :

"Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An Nuur (24) : 31)

Dari uraian diatas dapatlah kita ketahui bahwa jilbab merupakan pakaian yang lapang yang menutup aurat wanita (seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan tangan). Jadi pada pengertian tersebut jilbab berbeda dengan kerudung. Kerudng merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher, hingga dada sedangkan jilbab maliputi keseluruhan pakaian yang menutup mulai dari kepala sampai kaki kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga seseorang yang mengenakan jilbab pasti berkerudung tetapi orang yang berkerudung belum tentu berjilbab.

2. Kewajiban berjilbab bagi muslimah

Seorang muslimah adalah seorang wanita yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dimana keimanannya itu diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan perbuatan sehari-hari. Dan pengamalan dari keimanan ini adalah dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mengenakan jilbab bagi seorang wanita adalah merupakan suatu perintah dari Allah SWT dimana hukumnya adalah wajib yang bila dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan berdosa. Hal ini didasarkan atas perintah Allah dalam surat Al Ahzaab ayat 59 dan surat An Nuur ayat 31 diatas

Dari dua ayat ini jelas bahwa Allah mewajibkan wanita beriman untuk mengenakan jilbabnya /kerudungnya kecuali kepada orang-orang tertentu seperti yang tercantum dalam surat An Nuur : 31 diatas yaitu :

"Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita"

Jadi amatlah disayangkan apabila kita menjumpai saudara-saudara kita muslimah yang memakai jilbabnya hanya untuk kepentingan-kepentingan tertentu saja seperti pada waktu sekolah, mengajar, kuliah, dsb. Tetapi diluar itu apabila dia keluar rumah tidak memakai jilbabnya. Marilah kita perhatikan dan kita renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari Ibnu Mas'ud :

"Perempuan itu adalah aurat, maka apabila ia keluar dari rumahnya maka syetanpun berdiri tegak (dirangsang olehnya)" (HR. Turmudzi)

3. Hikmah memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari

Begitu pentingnya jilbab bagi seorang muslimah sehingga dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :

"Telah berkata Ummu 'Athiyah saya bertanya : 'Ya Rasulullah apakah salah seorang dari kami dinyatakan bersalah bila ia tidak keluar (pergi ke tanah lapang) karena ia tidak mempunyai jilbab ?' Maka sabdanya : 'Hendaklah temannya meminjamkan jilbab untuknya'." (HR. Bukhari Muslim)

Jadi Rasulullah mewajibkan seorang muslimah untuk mengenakan jilbabnya dalam keadaan apapun, begitu pentingnya hal ini sehingga apabila seorang muslimah tidak mempunyai jilbab beliau menyuruh temannya untuk meminjaminya.

Berikut ini beberapa hikmah dari diwajibkannya jilbab bagi seorang muslimah :

a) Sebagai identitas seorang muslimah

Allah memberikan kewajiban untuk berjilbab agar para wanita mukmin mempunyai ciri khas dan identitas tersendiri yang membedakannya dengan orang-orang non muslim. Dalam sebuah hadits dikatakan :

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Dawud)

b) Meninggikan derajat wanita muslim (muslimah)

Dengan mengenakan jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak membuka auratnya di sembarang tempat, maka seorang muslimah itu bagaikan sebuah batu permata yang terpajang di etalase yang tidak sembarang orang dapat mengambil dan memilikinya. Dan bukan seperti batu yang berserakan di jalan dimana setiap orang dapat dengan mudah mengambilnya, kemudian menikmatinya, lalu membuangnya kembali.

Allah berfirman :

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

(QS. An Nahl (16) : 97)

c) Mencegah dari gangguan laki-laki tak bertanggung jawab

Hal ini mudah dipahami karena dengan seluruh tubuh tertutup kecuali muka dan telapak tangan, maka tidak akan mungkin ada laki-laki iseng yang tertarik untuk menggoda dan mencelakakannya selama ia tidak berperilaku yang berlebih-lebihan. Sehingga kejadian-kejadian seperti perkosaan, perzinaan, dsb dapat dihindarkan

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa' (17) : 32)

d) Memperkuat kontrol sosial

Seorang yang ikhlas dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya khususnya dalam mengenakan busana muslimah, Insya Allah ia akan selalu menyadari bahwa dia selalu membawa nama dan identitas Islam dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga apabila suatu saat dia melakukan kekhilafan maka ia akan lebih mudah ingat kepada Allah dan kembali ke jalan yang diridhoiNya.

Khatimah

Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa dengan diwajibkannya jilbab sebagai busana muslimah ternyata banyak membawa manfaat dan hikmah bagi yang memakainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS.Ali Imran (3) : 191)

Demikianlah sebagai penutup marilah kita renungkan firman Allah dalam surat Al Baqarah 85 berikut :

"Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat."

(QS. Al Baqarah (2) : 85)